Saturday 10 March 2012

on Leave a Comment

cara membuat rebana (alat musik Membranofon)


-Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran
Rebana (Bahasa Jawa: Terbang)
adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.
Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.
Cara pembuatan :
1. Bahan � Bahan

Untuk membuat rebana diperlukan bahan dasar dan bahan tambahan.
Adapun bahan dasar pembuatan rebana adalah kulit kambing dan kayu. Jenis kayu
yang digunakan antara lain :
- kayu mangga
- kayu karet
- kayu asem
- kayu hujan
Sedangkan bahan tambahan pembuatan Rebana yang tidak kalah penting adalah :
a. Kapur
Dipakai sebagai campuran air unttuk merendam kulit yang berfungsi untuk
merontokkan bulu kulit kambing sampai benar � benar bersih tidak ada
kulitnya
b. Oker ( cat )
Tepung oker yang telah dicampur dengan pengencer ( minyak cat )
berfungsi sebagai cat
c. Minyak cat ( pengencer )
Terdiri atas sangka dan senderlak yang telah dicampur dengan bensin.
Bahan ini sebagai bahan tambahan utama yang berfungsi untuk mencampur
atau mengencerkan bahan tambahan lainnya
d. Dempul
Tepung dempul yang telah dicampur dengan minyak cat berfungsi untuk
meratakan permukaan kayu sehingga permukaaan kayu menjadi halus
e. Seng wit
Sengwit mempunyai 2 ( dua ) fungsi yaitu :
1). Sengwit yang dicampur dengan minyak cat digunakan untuk mengecet
bagian dalam
2). Sengwit yang dicampur air dingin dipakai untuk memutihkan kulit

f. Folitur / Sirlak
Terdiri atas Sirlak dan Spirtus yang berfungsi untuk mengkilapkan
pengecetan
g. Brown ( cat mas )
Tepung Brown ini dicampur dengan mengenceri bahan, ini dipakai
untuk hiasan
h. Belanga hitam
Dicampur dengan mengenceri bahan, ini digunakan untuk memberi
warna hitam pada kulit untuk lembaran
i. Lilin malam
Dipakai untuk melicinkan kluwung dan kulit pada saat pewangkisan

2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan antara lain :
a. Mesin bubut
Dipakai untuk membuat menjadi kluwung
b. Gaman
Mempunyai 3 bentuk yang berbeda begitu pula fungsinya :
1). Pipih
Gunanya melubangi kluwung untuk tenpat kericik
2). Runcing lurus
Gunanya untuk membentuk kayu bawah dalam
3). Runcing bentuk arit kecil
c. Sugu
Digunakan untuk memperhalus bentuk kluwung
d. Alat wingkisan dan Pancir
Gunanya untuk meletakkan dan mengencangkan kulit pada kluwung
e. Kompor kecil khusus
Untuk menguatkan kluwung dengan cara membakar kluwung diatas
kompor kecil tersebut
f. Kertas amplas
Digunakan untuk mengamplas kayu dempulan atau bulu yang
masih menempel di kulit
g. Batu apung dan air
Digunakan untuk menghilangkan gaji / lemak yang masih
menempel pada kulit
h. Palu kecil

Fungsi palu kecil :
1). Untuk merekat kulit pada kluwung
2). Untuk merekatkan timbel atau timah biasa pada rebana , jika memakai
timah hias atau timbel
i. Paku payung
Untuk penghias pinggiran kayu sebagai pengganti timbel atau timah hias
j. Kericik
Sebagai penghias atau bunyi rebana
k. Timah atau Timbel
Untuk menghias rebana jika diperlukan

3. Proses Pembuatan

Pertama potonglah kayu dibubut dengan menggunakan mesin bubut
dan gaman sehingga membentuk kluwung . kemudian diperindah bentuknya
dengan mengunakan sugu, setelah halus kluwung dijemur selama beberapa hari
sampai benar � benar kering supaya kalau diamplas cepat halus dan memperindah
rebana, lalu dipanaskan dibakar diatas kompor agar permukaan kluwung tampak
lebih halus. Kemudian kluwung diamplas dan dilapisi dengan oker tipis sebagai
dasarnya kemudian dijemur atau dikeringkan di bawah terik matahari
Setelah oker mengering kluwung dikuliti, diwangkis dengan
menggunakan wingkisan dan pancir , sebelum diwangkis kluwung diolesi dengan
lilin malam sehingga kulit mudah ditarik, kulit yang telah dibasahi air diletakkan
pada kluwung dengan menggunakan kawat dan dikaitkan erat � erat pada kawat
yang terdapat pada alat wingkisan. Setelah dikuatkan rebana dijemur bersama
wingkisan tersebut, setelah kering dikuatkan lagi dan akhirnya dipaku dengan
menggunakan � prepetan � kulit yang tidak terpakai dipotong sehingga bentuk
rebana menjadi rapi
Agar kelihatan halus rebana didempul dan diamplas setelah kering
bagian rebana dilapisi sengwit yang telah dicampur dengan bahan pengencer,
sedangkan untuk bagian luarnya di cat dengan dilapisi oker yang berbeda dengan
warna oker atas rebana
Setelah oker kering , rebana disirsakan atau diplistur agar lebih
mengkilap kemudian rebana dijemur sampai kering di bawah terik matahari, lalu
diberi warna brown atau emas antara bagian atas dan alas ,. Untuk pinggiran
rebana dipasang potongan kulit yang yang dicat hitam dalam belanga dengan
menggunakan paku payung atau timbel dan paku
Untuk proses terakhir , kericik dipasang pada lubang yang terdapat
pada pinggiran rebana yang telah dibuat khusus, masing � masing lubang
dipasang 2 ( dua ) kericik .

hostgator coupon page

Sunday 4 March 2012

on 1 comment

cara membuat angklung (alat musik Idiofon)


 
Alat musik ini sudah tergolong langkah dan jarang sekali yang menggunakan berikut ini saya postingkan cara pembuatan dan penyetelan alat musik angklung
Alat musik ini terbuat dari bambu , alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

Cara pembuatan :


1.pemilihan bambu yang baik .
usia bambu minim 4 tahun dan maksimal 6 tahun,di potong pada musim kemarau pukul 09-03
sore,pemilihan ukuran 2-3 jengkal jari dari permukaan tanah , setelah itu di simpan sekitar 1 minggu untuk memastikan benar tidak ber air .
setetlah satu minggu bambu di potong dengan berbagai ukuran .lalu di simpan selama  1 tahunan .
car penyimpanan yang baik adalah dengan merendamnya di genangan lumpur ,atau di asapi ,dan dengan prosedur tertentu (di beri cairan kimia tertentu )untuk mencegah nya dari hama .
2.bagian bambu yang di gunakan .
a.tabung suara , ini adalah bagian terpenting yang mengahasilkan intonasi .
b.kerangka tabung ,ini untuk bagian berdirinya bambu .
c.dasar , berfungsi sebagai kerangka tabung suara
3. proses penyeteman .
-proses penyeteman , ini adalah meniup bagian bawah tabung dan menyakan suara ke tuner.
-proses utama penyeteman, dalam proses in di gunakan untuk meninggikan dan menurunkan nada dengan menyembunyikannya .memotong sedikit bagian atas bambu untuk Meniggikan nada dan menyerutnya untuk merendahkan nadanya .


-cara menggunakan alat tuner ,kita memperhatikan lampu sebelah kanan maupun kirinya ,dan juga jarum penunjuk .

4-akhiran pembuatan .
Setelah selasai menyetel nada tabung harus diletakkan dan di ikat dengan tali rotan .